Pendidikan Kimia Universitas Jambi

Sabtu, 05 November 2011

Lipstik, bukan sekedar warna

Lipstik, bukan sekedar warna

lipstickLipstik. Semua wanita mengenalnya. Tak ada wanita yang tak pernah memakainya. Bahkan ada sementara wanita yang memandangnya sebagai sebuah kebutuhan. Tak akan merasa nyaman kalau tidak memakainya. Lipstik digunakan terutama oleh para wanita untuk menambah warna pada wajah sehingga tampak lebih segar, membentuk bibir, serta memberi ilusi bibir lebih kecil atau besar tergantung warna yang digunakan.
Beraneka lipstik ditawarkan,bermacam merek, jenis dan warna. Dan biasanya wanita memilih terutama karena warnanya. Padahal yang ada pada lipstik bukanlah sekedar warna saja. Banyak hal yang bisa menjadi bahan pertimbangan ketika memilih salah satu produk yang dipandang orang dapat membantu merubah penampilan ini. Lalu, ada apa saja didalam lipstik itu?
Jelas lipstik mengandung malam dan minyak. Tetapi malam dan minyak seperti apa, serta komponen lain yang bagaimana, yang dapat membedakan satu produk lipstik dengan lainnya? Komponen lipstik bisa sederhana bisa pula sangat kompleks, inilah yang membedakannya. Sekarang mari kita lihat ada apa sebenarnya didalam lipstik itu.
Pertama kali kita akan mulai dengan pelarut utama dalam produknya yaitu minyak. Biasanya adalah minyak kastor yang merupakan minyak nabati. Tetapi tergantung pada jenis produknya, dapat juga berupa minyak mineral atau minyak lanolin atau juga pelarut lain yang akan bercampur dengan baik dengan komponen lain serta pewarnanya. Konsentrasi komponen lain dihitung dari jumlah pelarut utama yang digunakan. Selain itu yang perlu diketahui juga adalah produk yang menggunakan minyak mineral akan kurang berkilau dibandingkan dengan yang menggunakan minyak nabati.
Setelah itu adalah malam atau waxes. Komponen ini merupakan bahan perekatnya yang akan menghasilkan struktur kristal yang kuat. Hal ini merupakan unsur utama untuk membuat lipstik yang baik. Malam yang paling umum digunakan adalah Candelilla, Carnauba dan Beeswax. Semuanya adalah malam alami. Candelilla dan Carnauba akan menghasilkan perekatan dan kilau yang kuat. Tetapi jika terlalu banyak akan membuat lipstik menjadi rapuh, mudah patah. Beeswax sangat baik untuk mencegah kerutan. Konsentrasi malam dalam produk dapat bervariasi tergantung pada seberapa padat produk akhirnya dan berapa harganya. Biasanya berkisar antara 10-25% tergantung pada kekerasan dan titik lebur malam yang dipilih. Pengurangan jumlah malam akan membawa produk lebih ke arah jenis lip gloss.
Selanjutnya adalah minyak. Minyak ini menentukan seluruh sifat dari produk lipstik. Biasanya adalah ester. Ester adalah produk reaksi antara alkohol lemak dan asam lemak. Ester ini juga dapat berada dalam bentuk yang bermacam-macam. Dapat padat, pasta, kental, encer, mudah masuk ke dalam kulit dan lain-lain. Dimungkinkan banyak sekali kombinasinya untuk membentuk sifat yang dapat dirasakan pada bibir. Minyak ini berfungsi sebagai emollient (mempermudah penyebaran atau pengolesan), pelembab, penambah licin, pemberi kilau, agen pembuat tak berkilau (matifying) dan penambah SPF (Sun Protection Factor). Ester dapat pula berupa senyawa aktif seperti tabir surya (oktil metoksisinamat). Persentase tabir surya yang digunakan tergantung pada senyawanya dan SPF produknya. Beberapa ester yang dapat digunakan adalah isopropil palmitat, isostearil neopentanoat dan miristil laktat (ester yang dapat meleleh pada suhu kulit) dan banyak lagi lainnya. Ester-ester ini dapat memberikan karakteristik yang diperlukan dalam sebuah lipstik. Minyak lain yang dapat digunakan adalah minyak alami yang diperoleh dari tumbuhan. Dapat berupa minyak yang didapat dari zaitun, apokat, wijen, gandum, jagung, biji makadamia, atau biji-bijian lainnya. Minyak lanolin yang diperoleh dari lemak wool dapat juga digunakan. Semuanya menambah perbedaan karakter dari lipstik dan memberikan sifat-sifat fungsional seperti yang tercantum dalam labelnya. Persentase dari ester dan minyak lainnya dapat sangat tinggi bahkan kadang jumlahnya hampir menyamai pelarut yang digunakan.
Kandungan lainnya biasanya ditambahkan karena fungsinya dan biasanya memiliki konsentrasi tidak terlalu tinggi. Ada pengawet yang berupa senyawa larut dalam minyak misalnya propil paraben atau fenoksietanol. Ada juga senyawa larut dalam minyak seperti vitamin A, E, B, dan C yang berfungsi sebagai antioksidan dan senyawa penjerap radikal bebas. Senyawa-senyawa ini digunakan masing-masing sekitar 0,5% tergantung pada sifat produk yang tertulis pada labelnya. Terdapat juga pewangi yang bisa sebagai karakteristik mereknya atau digunakan pada tingkat rendah hanya untuk menutupi rasa dan bau malamnya. Ada lagi aroma yang membuat produk lebih disukai ketika digunakan. Bisa bermacam-macam tergantung pada jenis, harga, dan kualitas aroma yang dipilih.
Terakhir tentunya adalah pewarna. Apa jadinya lipstik tanpa warna? Terdapat banyak pewarna yang digunakan baik organik maupun anorganik untuk mendapatkan perbedaan warna yang diinginkan. Beberapa pewarna yang dapat digunakan untuk lipstik adalah merah (C.I. 15850), orange (C.I. 45370), putih (TiO2, pigmen anorganik), putih (ZnO, pigmen anorganik). Ukuran partikel pigmen yang digunakan sekitar 3-5 micron. Mutiara dan pigmen berefek lain juga dipakai untuk menambah cahaya dan gemerlapnya lipstik. Pewarna bisa sekitar 4-5% sampai 15-20% tergantung pada merek dan tren fashion.
Nah begitulah, ternyata lipstik bukanlah sekedar warna karena itu pilihlah lipstrik bukan hanya dari warnanya saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar